Jumat, 07 Oktober 2016

Jangan Khawatir, Ini Hanya Tempat Lainnya

Sudah lama sekali aku tidak memposting disini. Kalau blog ini adalah barang, mungkin sebelum ini harus aku lap dulu dengan bersih baru bisa aku tulisi.
Tepat seminggu yang lalu, aku melihat orang lain. Selama 4 tahun belakangan ini, aku tidak pernah membuka hatiku untuk orang lain. Aku tidak akan munafik soal menyukai orang lain, tapi biasanya aku hanya naksir biasa tanpa ada rasa untuk ingin memiliki. Aku pernah menyukai teman sekelas yang sekarang membuatku ilfeel, teman les yang juga orang batak, kakak tingkatku saat ospek, dan juga kakak tingkat saat aku tes wawancara pada organisasi jurusan. Dan semuanya hanya naksir biasa. Rasaku akan timbul sedikit saat melihat mereka, itu saja.
Tapi kali ini, untuk pertama kalinya dalam 4 tahun terakhir aku merasakan hal yang sudah lama menghilang itu. Yang hanya dimiliki oleh kamu, orang yang menghilang tanpa pamit jauh keluar kota sana.
Untuk pertama kalinya dalam 4 tahun, aku gugup saat diperhatikan, jantungku berdebar saat dia ada di jarak pengelihatanku, aku ingin mencari perhatian,  aku ingin terus melihatnya walau hanya sekilas, aku suka saat kami tidak sengaja saling bertatap mata, aku senang saat dia duduk didekatku, mendengar petikan gitarnya, memperhatikan gerak-geriknya, dan aku berharap dia memandangku seperti aku memandangnya.
Kali ini bukan lagi suka yang biasa. Aku tidak bisa berhenti memikirkannya seperti aku memikirkanmu. Mengingatnya membuatku senang.
Aku tidak mencarimu di laki-laki ini. Kamu adalah kamu, dan dia adalah dia. Aku menyukainya bukan karena dia mirip denganmu, bukan karena aromanya yang sama denganmu. Sama sekali tidak ada kemiripan kecuali dia yang bisa bermain gitar. Yah, banyak orang yang bisa main gitar kan? Entah kenapa, aku hanya menyukainya.
Boleh aku menyayangi dua orang secara bersamaan?
Kamu bilang, kamu ingin aku bebas. Sekarang aku menemukan dia, orang yang mungkin bisa membuatku bebas.
Tapi tenang saja, kamu tidak akan tergantikan.