Senin, 28 Maret 2016

Batas yang Jelas

Postingan-postingan yang aku tulis disini bukan berarti hal yang sebenarnya. Ini hanya pikiran-pikiranku saja, tentang seseorang yang membuatku pertama kali menulis disini. Dia sudah membaca tulisan-tulisanku dulu yang kemudian aku hapus karena malu. Tapi sekarang, mungkin dia sudah lupa dengan blog ini atau mungkin tidak peduli. Aku tidak ingin tahu alasannya.
Aku tidak bisa berbicara padanya lagi, jangan heran kalau aku suka menulis disini seolah-olah berbicara pada dia. Dan sekarang aku akan mulai berbicara padanya.
Halo kamu.
Apa kabar kamu? Apa kabar sekolahmu? Kamu udah ngisi SNMPTN? Isi yang bener ya, kebetulan banget Universitas impian kita sama. Mudah-mudahan kamu lulus disana dan ngewakilin aku haha.
Maaf aku sok dramatis ngucapin 3 menit sebelum hari ultah kamu habis. Aku cuma ragu apa yang harus aku katakan dan apa respon yang akan aku dapat. Lega sekali rasanya saat tahu kalau kamu tidak hanya membaca tapi juga menjawab di menit itu juga. Aku tidak tahu, aku terlalu gugup dan langsung mengeluarkan akun instagramku saat itu juga.
Aku senang kamu menjawab. Tapi lucu sekali rasanya saat kamu memanggilku 'kak', sopan sekali seperti berbicara pada kakak tingkat yang tidak pernah kamu kenal, tidak pernah kamu panggil sayang, tidak pernah kamu utarakan cinta, tidak pernah kamu khawatirkan, tidak pernah kamu cemburui habis-habisan, tidak pernah apa-apa. Dari mana kamu mendapat kesopanan itu? Seingatku dulu, pertama kali kamu berbicara padaku, tidak sekali pun kamu mencoba untuk ramah dan sopan. Yang kamu utarakan tidak lebih dari "O" dan "Y" atau kalau lebih pun, kamu hanya ingin mengejekku. Terkadang ada banyak kalimat manis yang kamu ucapkan tapi tetap saja, cuek.
Aku suka kamu. Aku suka saat kamu menjadi dirimu sendiri. Brengsek ya brengsek aja, tapi kamu tetaplah kamu dan aku suka sama kamu. Aku juga berpikir kenapa aku menyukaimu selama ini, sedalam ini? Sampai sekarang aku tidak mendapat jawaban dari diriku sendiri. Aku tidak tahu, aku hanya suka kamu. Walaupun sesopan itu, kamu tetaplah kamu.
'kak'
Apa itu?
'kak'
Kenapa kamu memanggilku begitu?
'kak'
Apa itu suatu kode? Panggilan singkat untuk kemudian membatasi hal yang kamu perjelas sejak kita berpisah?
'kak'
Maaf sepertinya aku terlalu menuntut pada masa lalu.

Aku akan berhenti berharap, tapi aku tetap mencintaimu.
Aku memang mencintaimu. Aku bisa bilang, waktu aku melihatmu dengan wanita lain, aku malah bahagia. Ada perasaan lega di hatiku. Aku ingin kamu bahagia. Ya, aku menangis tapi aku bahagia sekali. Bahkan perasaan cemburuku tak terasa lagi. Aku hanya bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar